HULU SUNGAI TENGAH, METROSIDIK.CO.ID — Musibah banjir yang terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, telah menyebabkan sembilan orang meninggal, enam orang hilang, 264 unit rumah hilang, dan 340 unit rumah rusak.
Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), HA Chairansyah, mengatakan warga yang meninggal yakni delapan orang di Kecamatan Hantakan dan satu orang di Kecamatan Barabai.
“Enam orang masih dinyatakan hilang di Kecamatan Hantakan,” katanya, melansir Antara.
Dia menjelaskan, di Kecamatan Hantakan ada 200 rumah yang hilang dan 250 rumah rusak, kemudian Kecamatan Batu Benawa 58 rumah hilang dan 90 buah rumah rusak, sedangkan di Kecamatan Batang Alai Timur ada enam unit rumah yang hilang.
“Sedangkan di Kecamatan Barabai sudah tidak ada lagi warga yang tinggal di tenda pengungsian,” imbuh dia.
Chairansyah melanjutkan jumlah pengungsi terbanyak saat ini di Kecamatan Batu Benawa yaitu 7.430 jiwa dan di Kecamatan Labuan Amas Utara sebanyak 743 jiwa. Sehingga total warga yang masih mengungsi sebanyak 8.173 orang.
Sedangkan fasilitas umum yang rusak atau terendam adalah sebanyak 21 masjid, 31 langgar, 26 sekolah, 13 perkantoran, tujuh jembatan, dan satu jalan.
Ia menambahkan masih memerlukan bantuan logistik dan pembersihan kota yang saat ini masih menumpuk sampah-sampah bekas banjir baik di pasar maupun depan rumah-rumah warga. Di samping itu, tanah longsor juga masih menutupi akses jalan di Kecamatan Hantakan.
“Walaupun saat ini kami terus berupaya membersihkan, namun akan membutuhkan waktu lama yang nantinya justru menimbulkan masalah baru hingga menjadi penyakit. Jadi bagi para relawan mohon bantuannya untuk membersihkan Kota Barabai agar kembali pulih dan perekonomian bisa jalan kembali,” jelas dia.
Sumber: