CIREBON, METROSIDIK.CO.ID — Pemudik dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah dan sekitarnya, memadati jalur arteri Pantai Utara (Pantura) Cirebon, khususnya pengendara roda dua. Begitu juga arah sebaliknya dari timur menuju barat didominasi kendaraan berat seperti bus, truk sembako, tanki BBM, serta kendaraan pribadi.
Pada momen mudik balik Lebaran tahun ini, masyarakat sangat antusias untuk pulang kampung. Berbagai moda transportasi dipakai. Mulai bus, kerata api, pesawat terbang, mobil, dan motor. Bahkan ada kendaraan fenomenal seperti Bajaj yang ikut mudik Lebaran.
Ditemui kru RRI pada Sabtu (30/4/2022), saat beristirahat di dekat Pos Pelayanan Harjamukti Kota Cirebon, Kasum si pengendara Bajaj mengaku butuh waktu lama untuk sampai ke kampung halaman di Tegal. Itu karena ruas jalur pantura mulai Tambun hingga Cirebon terjadi kemacetan luar biasa.
“Berangkat dari Jakarta jam tiga siang, macetnya di Tambun. Ke sininya sih agak lancar. Dua tahun pas ada covid-19 enggak mudik. Saya mudik sama istri dan saudara. Ini lagi berhenti karena Bajaj mogok-mogokan terus. Terus istri juga mau istirahat dulu,” katanya.
Ia mengaku tinggal di Jakarta sudah lama, sejak 1973 sebagai sopir taksi. Tetapi karena pandemi corona, perusahaan tempatnya bekerja bangkrut dan karyawan kena PHK.
Maka sekarang Kasum memilih mengemudikan Bajaj. Itu dilakukan demi mencukupi kebutuhan hidup. “Dari pada menganggur terus yang ada cuma ini, ya udah kerja di situ saja. Terpenting dapat duit,” ungkapnya.
Mudik dirasakannya sangat membahagiakan karena dapat bersilahturahmi dengan keluarga dan sanak famili lainnya. Meski perjalanannya sangat lama, Kasum tetap senang.
“Boros sih kalau naik begini, tapi mau gimana lagi. Apalagi saya sama keluarga pengen pulang ke Tegal. Ini sekarang bemonya mogok terus, jadi nambah lama pulangnya. Enggak apa-apa yang penting selamat aja sampai rumah,” tukasnya.