JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyoroti soal polemik kelompok jaringan Negara Islam Indonesia (NII) yang tengah menyita perhatian masyarakat saat ini karena mencuci otak dan membaiat 77 anak di bawah umur 13 tahun. BNPT memandang keberadaan NII sebagai fenomena gunung es.
“Yang perlu saya tegaskan bahwa fenomena NII sejatinya seperti fenomena gunung es yang dari daerah ke daerah yang lain akan terlihat betapa gerakan organisasi ini masif terjadi di bawah tanah,” ujar Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid kepada Beritasatu.com, Minggu (17/4/2022).
Diungkapkan Ahmad, pihak BNPT sebetulnya terus melakukan pendampingan dan pencegahan di berbagai daerah. Hanya saja, dia mengakui letupan kejadian di tingkat daerah tersebut berlanjut. Oleh sebab itu, dia memandang butuh keterlibatan semua pihak terkait untuk mengantisipasi keberadaan NII
Ahmad juga menyinggung soal pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta organisasi masyarakat (ormas) di masing-masing daerah. BNPT, sebut Ahmad, melaksanakan kebijakan pencegahan terhadap keberadaan NII dengan melibatkan banyak pihak mulai dari kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, ormas dan tokoh agama, insan media, dan pelaku usaha.
Tidak hanya itu, Ahmad turut menyoroti soal temuan Polri terkait 77 anak di bawah umur 13 tahun yang dicuci otak dan dibaiat ke NII. Ditegaskan Ahmad, pihaknya akan menindaklanjuti temuan Polri tersebut sesuai dengan kewenangan BNPT yang diatur dalam perundang-undangan yang berlaku.
“Dalam hal ini BNPT sedang dan akan terus melakukan koordinasi dengan Densus 88 Antiteror dan pemerintah daerah serta kementerian terkait seperti perlindungan anak (Kementerian PPPA) untuk memastikan proses rehabilitasi mental dan ideologi anak-anak tersebut,” ungkap Ahmad.
“Selain, pendekatan kepada korban, tugas inti BNPT tentu saja adalah aspek pencegahan dengan memastikan masyarakat yang rentan dan masyarakat secara umum tidak terpapar dengan indoktrinasi dan rekrutmen NII di masa yang akan datang,” lanjutnya.