Kemenkes Ungkap Dampak Bila Target Vaksinasi Covid-19 Tak Tercapai di 2022

Kemenkes Ungkap Dampak Bila Target Vaksinasi Covid-19 Tak Tercapai di 2022
Juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. Foto: Dok Kemenkes

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan potensi bahaya bisa muncul apabila target vaksinasi tidak tercapai pada 2022. Kejadian luar biasa seperti kematian akibat covid-19 diprediksi lebih banyak terjadi.

“Kita akhirnya tidak bisa seutuhnya membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) kalau target vaksin covid-19 tidak tercapai,” kata Nadia dalam Forum Merdeka Barat di Jakarta, Kamis, 11 November 2021.

Menurut dia, di daerah dengan capaian vaksinasi covid-19 minimal 70 persen, pandemi akan dapat tertangani. Artinya, penyebaran dan kasus covid-19 cukup rendah.

Baca juga  Bepergian 25-31 Mei 2021, Ada Syarat Peraturan Baru

Jumlah pasien di rumah sakit maupun yang meninggal di daerah itu juga diprediksi sedikit. Dapat dikatakan, pandemi di wilayah ini mulai bertransisi menjadi endemi.

“Bahkan kasusnya bisa sangat kecil dan penularannya menurun di daerah-daerah ini,” kata Nadia.

Sementara itu, daerah-daerah dengan target vaksinasi tidak tercapai, kejadian luar biasa seperti kematian akan lebih sering terjadi. Kondisi ini juga berpotensi menggagalkan herd immunity yang terbentuk di daerah lain.

“Jadi, artinya kita tidak akan keluar dari pandemi covid-19 kalau masih ada target-target dan sasaran-sasaran vaksinasi covid-19 yang belum tercapai,” ucap dia.

Baca juga  Presiden Jokowi Minta Waspadai Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5

Pemerintah menargetkan memvaksinasi covid-19 208,26 juta warga agar kekebalan kelompok tercipta. Sampai hari ini, 128,14 juta orang telah divaksinasi dosis pertama dengan 81,71 juta orang mendapatkan dua dosis vaksin.

 

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk “Vaksin untuk Indonesia”. Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti “obat” atau “anti-virus”, tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.

Baca juga  Freeport Indonesia Siapkan Pemberian Bonus Atlet Papua di PON XX 2021

“Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema ‘Vaksin untuk Indonesia’. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi,” terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.

Program “Vaksin untuk Indonesia” tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait