METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan meminta maaf kepada masyarakat. Sebab, pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Bali belum berjalan optimal.
Pengamat politik Ujang Komarudin mengapresiasi ucapan maaf Luhut. Tetapi, dia menilai, pernyataan Luhut terkesan tidak ingin penerapan PPKM disebut gagal.
“Hal yang bagus jika LPB meminta maaf. Itu hal yang positif. Namun kata-katanya belum optimal, seolah-olah tak mau disebut gagal,” ujarnya lewat pesan, Minggu (18/7/2021).
Ujang mengingatkan para pejabat tidak sembarang bicara soal penanganan pandemi. Apalagi, merasa paling benar.
“Semua pejabat siapapun dia mestinya hati-hati dalam bicara. Tak boleh pejabat asal jeplak bicaranya. Seolah-olah paling benar dan paling hebat,” ucapnya.
Dia pun membandingkan sikap pejabat di luar negeri jika gagal menangani pandemi. Mereka bukan cuma minta maaf, namun mundur dari jabatannya.
“Itu sikap yang bagus dari seorang pejabat. Jika tak mampu, mesti meminta maaf. Itu mesti kita apresiasi. Kalau di luar negeri jika tak optimal bekerja, mestinya mundur dari soal penanganan Covid-19,” ucapnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta maaf kepada masyarakat apabila pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Jawa dan Bali belum berjalan dengan optimal. Luhut merupakan Koordinator PPKM Darurat Jawa-Bali.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali ini masih belum optimal,” ujar Luhut dalam konferensi pers, Sabtu (17/7/2021).
Dia berjanji akan terus bekerja keras dalam menangani pandemi Covid-19 di Jawa dan Bali. Khususnya, dalam menurunkan penyebaran virus Corona varian Delta yang memiliki tingkat penularan tinggi.