Lonjakan Covid-19, IDI Minta Pemerintah Tracing Semua Kelompok Umur

Lonjakan Covid-19, IDI Minta Pemerintah Tracing Semua Kelompok Umur
Ketua IDI Daeng Muhammad Faqih. (Foto: Merdeka.com)

METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta pemerintah pusat dan daerah menyempurnakan strategi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. Permintaan ini untuk mencegah terus melonjaknya kasus positif dan kematian Covid-19.

“Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 segera mengambil kebijakan emergency dengan pengetatan dan pembatasan mobilitas serta aktivitas warga untuk mengendalikan kondisi darurat tingginya lonjakan kasus Covid-19 di daerah masing-masing dan mencegah kolapsnya pelayanan kesehatan,” kata Ketua Umum IDI, Daeng M. Faqih melalui siaran persnya, Senin (21/6/2021).

Tak hanya membatasi aktivitas masyarakat, IDI juga meminta pemerintah pusat dan daerah meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19. Sehingga tenaga kesehatan tak mudah terjangkit Covid-19 dan tetap bisa memberikan pelayanan terhadap pasien Covid-19.

Baca juga  Korupsi Makin Edan, APBN Belum Jadi Sudah Dikorupsi

“Memohon kepada pemerintah untuk mempercepat vaksinasi massal dan memperluas upaya tracing dan testing pada semua kelompok umur termasuk anak-anak,” sambungnya.

IDI kemudian mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, baik menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Sejalan dengan itu, pemerintah harus mengawasi ketat penerapan protokol kesehatan.

Baca juga  Imbas PPKM Darurat PKL Keluhkan Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah

“Kami meminta pangawasan yang ketat dan sanksi yang tegas dari aparat penegak hukum,” pungkasnya.

Kasus Covid-19 mengalami peningkatan tajam usai libur Lebaran Idulfitri 2021. Hari ini, terjadi penambahan 14.536 kasus dari data Minggu (20/6) yang menunjukkan masih 1.989.909 orang terjangkit virus SARS-CoV-2 itu.

Total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini menembus orang 2.004.445 orang. Dari jumlah tersebut, 54.956 di antaranya meninggal dunia, 1.801.761 sudah sembuh dan 147.728 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi.

 

 

jasa website rumah theme

Pos terkait