METROSIDIK.CO.ID, JAKARTA — Sudah setahun lebih pandemi Covid-19 berlangsung di Indonesia, tepatnya sejak diumumkan kasus pertama pada awal Maret 2020. Dua pekan berselang, pemerintah kemudian mengeluarkan kebijakan untuk beraktivitas dari rumah, baik bekerja, belajar dan beribadah.
Kini, setelah 14 bulan berlalu, kegiatan bekerja perlahan kembali normal dengan penerapan protokol kesehatan, begitu juga dengan beribadah. Namun, tidak untuk kegiatan belajar mengajar, khususnya di wilayah dengan tingkat penyebaran virus Covid-19 cukup tinggi seperti Jabodetabek, yang hingga kini belum kembali normal.
Karena itu, pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, sekolah sudah harus memulai kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 ini. Namun pembukaan sekolah tatap muka ini tentu tidak bisa dilakukan sesuka hati tanpa persiapan matang di tengah pandemi Covid-19.
Tiap sekolah yang hendak membuka PTM wajib melalui penilaian dan memenuhi daftar periksa protokol kesehatan (prokes). Selain itu, kapasitas pembelajaran tatap muka juga harus dikurangi 50 persen.
Satu di antara sekolah yang telah memenuhi penilaian dan dibolehkan membuka sekolah tatap muka adalah sekolah internasional Perancis Jakarta. Sekolah ini adalah salah satu sekolah pertama di Jakarta yang disetujui sebagai sekolah percontohan oleh Kemendikbud Ristek dalam penerapan protokol kesehatan per Mei ini.
Tak hanya itu, Kemendikbud Ristek juga meminta Sekolah Perancis Jakarta untuk mempresentasikan penerapan prokes di sekolah tersebut ke kepala sekolah dasar negeri (SDN) di Jakarta yang dipilih Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sudah 10 kepala sekolah SDN yang melakukan kunjungan Sekolah Perancis Jakarta untuk melihat penerapan prokes di sekolah tersebut. Termasuk kunjungan pada Jumat (28/5), lima kepala sekolah, masing-masing dari SDN Rambutan 1, SDN Kelapa Dua Wetan 06, SDN Susukan 08, meninjau penerapan prokes di Sekolah Perancis Jakarta. Mereka diajak berkeliling melihat kegiatan belajar mengajar siswa dari mulai tiba di sekolah hingga pulang sekolah.
Secretaire de Direction Sekolah Perancis Jakarta sekaligus PIC sekolah percontohan penerapan prokes, Elys Siagian, mengatakan, sekolahnya menerapkan prokes yang ketat bagi siswa, pengajar maupun staf-stafnya.