METROSIDIK.CO.ID — Tak seperti sebelum pandemi Covid-19, sekarang pemudik tidak lagi memodifikasi motor untuk membawa banyak barang. Kini, banyak pemudik sengaja membawa barang sedikit agar dapat mengelabui petugas pos penyekatan.
“Kalau dulu kan ada sambungan kayu, tempelan kayu, bawa koper yang gede. Sekarang kan enggak,” kata Albarzani selaku Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Kedungwaringin saat ditemui pada Rabu (12/5/2021) malam.
Kebanyakan dari pemudik membawa sedikit barang bawaan dan menggunakan pakaian sehari-hari. Tindakan ini dilakukan agar mereka terkesan bepergian jarak dekat.
Menurut Albarzani, beberapa pemudik menggunakan celana pendek, kaos oblong, dan sandal jepit. Mereka mengatakan hendak pergi ke Karawang.
“Sekarang malah ada yang pake celana pendek, dia pake baju kaos. Kita selidiki, mudik dia rupanya,” kata Albarzani sembari tertawa.
Menurut Albarzani, saat ini, bisa saja para pemudik mengirim pakaian mereka terlebih dahulu. Sebab, saat ini, jasa pengiriman sudah mudah.
“Bisa aja dipaketkan barangnya. Udah, dia nyusul kan bisa,” ujarnya.
Ragam cara kelabui petugas
Albarzani juga membeberkan beragam cara lain yang dilakukan para pemudik untuk mengelabui petugas di pos penyekatan.k
Menurutnya, ada pemudik yang berkamuflase dengan membawa joran pancing. Beberapa dari mereka juga mengaku sedang berangkat atau pulang kerja, menjemput anak, hingga pura-pura hendak berbelanja, dan membawa AC rusak.
“Ada yang bawa alat-alat tukang, seolah ada proyek dia,” kata Albarzani.
Albarzani kemudian menceritakan salah satu modus pemudik yang menurutnya paling aneh. Pada satu waktu, seorang pemudik yang telah diminta putar balik oleh petugas melakukan percobaan kedua.
Belum lewat setengah jam, pemudik tersebut kembali mencoba menerobos penyekatan petugas dengan membawa sekarung sayur kol.
“Yang paling aneh, udah kita putar balik sekali. Begitu balik lagi, dia bawa sembako, bajunya enggak ganti. Ada bawa beras, ada bawa kol sekarung,” kata Albarzani sambil tertawa.
Meski demikian, petugas tetap bisa mengenali para pemudik. Albarzani mengklaim pihaknya bisa mengenali pemudik dari gerak gerik mereka.
“Lihat gerak geriknya aja kita kan tahu. Orangnya bener-bener sesuai dengan yang dikatakan apa tidak,” ujar Albarzani.