Sesekali mesin perahu karet mati lantaran baling-baling tersangkut sampah. Di beberapa kesempatan, mesin tersebut sengaja dimatikan saat kedalaman air terlalu rendah.
Beberapa warga yang banjir di rumahnya telah surut nampak mulai bersih-bersih. Di lain kesempatan, terlihat pula warga menyempatkan untuk berswafoto dengan latar kondisi banjir.
Kemudian, warga yang lain juga nampak menikmati pemandangan banjir dari lantai dua rumahnya. Sesekali petugas patroli menyapa warga tersebut.
“Bu mau air minum tidak?” kata petugas operasi banjir yang sedang berpatroli.
“Kalau air nggak mau, maunya nasi padang, apalagi kalau pakai rendang,” jawab seorang Ibu-ibu yang berada di lantai dua rumahnya.
Banyolan warga tersebut pun dibalas petugas. “Kaya lagu, hehe,” ucap petugas tersebut.
Meski demikian petugas tetap sedia menawarkan air minuman kepada para warga. Tak sedikit pula warga yang mau menerima air minum yang dibawa petugas patroli.
“Wah, boleh deh. Apa aja yang dikasih kita mah nerima aja hahaha,” kata Ibu-ibu yang dijumpai petugas di depan rumahnya.
Petugas patroli mengantarkan langsung air minum kepada warga. Mereka rela turun dari dari perahu karet dan berbasah-basahan demi memastikan warga menerima air minum tersebut.
“Ayo ayo siapa lagi yang mau air minum. Bapak mau Pak? Ayo sini kalau mau,” tutur petugas.