Natuna, metrosidik.co.id–Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Natuna mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna dalam hal penanggulangan penyebaran Covid-19, salah satunya wacana yang pernah disampaikan adalah menjadikan Asrama Haji sebagai lokasi karantina terpadu bagi bagi warga yang datang dari luar Natuna.
Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Natuna, Fadillah bersama beberapa pengurus mengecek langsung ke Asrama Haji di Komplek Natuna Gerbang Utaraku, Sabtu (8/5/2020).
“Hari ini saya bersama beberapa orang pengurus mengecek di Asrama Haji yang pernah disampaikan akan dijadikan lokasi karantina terpadu Kabupaten Natuna,”
Tetapi sampai saat ini masih terlihat kosong ujar Fadillah.
Fadillah menyampaikan karantina di pusat kota saat ini seakan diabaikan tidak seperti di kecamatan-kecamatan lain, mereka selalu melakukan karantina kepada siapa saja yang baru datang dari luar daerah terutama dari zona merah.
“Saya heran kenapa di ibu kota kabupaten sulit sekali dilakukan, apakah karena disini banyak pejabat yang akan keluar masuk, apabila nanti dilakukan karantina mereka juga harus mengikutinya,” terang Fadillah.
Selanjutnya Fadillah juga menyampaikan bahwa keseriusan pemerintah dan satgas sempat dia pertanyakan disaat ada warga yang sudah dibawa ke Asrama Haji untuk di karantina malah disuruh pulang dan mempersilahkan melakukan karantina mandiri dirumah masing-masing.
“Saya mendapatkan informasi bahwa pernah ada empat orang yang baru datang dari luar daerah dan dibawa ke Asrama Haji untuk dilakukan karantina terpadu, namun dikarenakan yang bersangkutan tidak bersedia maka satgas mempersilahkan pulang dan melakukan karantina mandiri, begitu juga saat ada warga yang baru datang dari Pontianak memakai pompong ke Pulau Tiga, kemudian dibawa ke Asrama Haji namun malah dikembalikan lagi, ada apa ini? Dan terakhir kami dapat informasi bahwa Dirut RSUD Ranai juga baru datang dari luar daerah, namun tdk juga melakukan karantina terpadu, bagaimana seorang pejabat saja mengabaikan, seharusnya pejabat-pejabat yg memberi contoh kepada masyarakat. Apakah satgas tidak siap? Atau memang tidak mau melaksanakan karantina terpadu tersebut,” ucapnya dengan nada kesal.
Terakhir Fadillah juga mengingatkan kalau kondisi ini dibiarkan terus terjadi, ditambah lagi pemerintah pusat akan membuka kembali jalur transportasi udara, darat dan laut, maka ke khawatiran masyarakat akan semakin menjadi.
“Untuk mengurangi rasa was-was dan kekhawatiran masyarakat setiap orang yang datang harus dikarantina siapaun orangnya. Kalau upaya pencegahan tersebut tidak dilakukan jangan hanya bisa menyalahkan masyarakat saja apabila nanti hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di Natuna, jadi sudah seharusnya satgas mengeluarkan surat keputusan tentang mengkarantinakan setiap orang yang datang ke Natuna dari zona merah,” terangnya.
Fadillah berharap dengan upaya seperti ini kondisi Natuna tetap berada pada zona hijau dan tidak ada kasus penyebaran Covid-19 di Natuna. (Qloch)