Batam, Metrosidik.co.id – Sejumlah anggota komunitas driver online yang tergabung dalam Aliansi Driver Online Batam (ADOB) memberikan klarifikasi dan pernyataan sikap atas permasalahan di kampung tua punggur pada minggu lalu. Menurut Ketua umum komando dan SOB yang tergabung di ADOB, Feryandi Tarigan, S.H, alasan dirinya membuat klarifikasi dan pernyataan sikap agar masyarakat luas tahu bahwa taxi online tidak pernah ribut dengan masyarakat dan sangat menjunjung tinggi cinta damai, Senin(10/04/2023).
“Kami ingin agar masyarakat luas tahu bahwa taxi online tidak pernah ribut dan tidak pernah mau ribut dengan masyarakat mana pun karena kami cinta damai,” kata Feryandi saat di hubungi metrosidik.co.id.
Ada pun poin-poin dari pernyataan sikap adalah :
1. Kami driver online Batam hanya menjalankan pekerjaan kami menjemput dan mengantarkan penumpang sesuai orderan yg kami dapat.
2. Terkait permasalahan yg terjadi di Punggur, tidak ada niat kami untuk menggangu aktivitas masyarakat di sekitar Pelabuhan Telaga Punggur khususnya kampung tua, Ini semua terjadi karena tindakan semena mena taksi pangkalan yang selalu mengancam dan mengganggu kami dalam mencari sesuap nasi. Kami hanya membela kawan kawan kami yang di perlakukan dengan sewenang-wenang, di ancam dan penumpang kami di ambil paksa. Kejadian ini sudah berlangsung bertahun-tahun tanpa ada solusi untuk kami.
3. Kami driver online Batam menghimbau aparat kepolisian untuk bertindak tegas memberantas premanisme di sekitar Pelabuhan Punggur yang selama ini di lakukan oleh oknum oknum taksi pangkalan
4. Kami driver online Batam meminta maaf yg sedalam dalam nya dan setulus tulus nya atas ucapan ataupun tindakan kami baik sengaja atau pun tidak sengaja yang mungkin telah merugikan masyarakat sekitar Pelabuhan Telaga Punggur khususnya warga kampung tua baik langsung maupun tidak langsung. Sedikit pun tidak ada niat kami untuk mengganggu / memusuhi / merugikan masyarakat di sekitar Pelabuhan Telaga Punggur khususnya warga kampung tua atau dimana pun berada.
5. Kami driver online Batam merupakan warga yg taat hukum dan cinta damai.
ADOB mengharapkan Pemerintah Kota (Pemko) Batam melalui Dinas Perhubungan (Dishub) dapat memberikan perhatian khusus terkait permasalah yang terjadi tersebut, seperti menentukan titik jemput yang layak bagi para penumpang yang ingin menggunakan jasa transportasi taksi online.
Dilain sisi, Kepala kepolisian Sektor Nongsa, Kompol, Fian Agung mengatakan, persoalan antara driver taksi online dan pangkalan sedang dalam proses mediasi, perwakilan dari driver online dan pangkalan sedang melakukan mediasi untuk mencari solusi atas kekisruhan yang terjadi.
“Permasalahan itu di sebabkan adanya upaya penurunan penumpang secara paksa oleh Supir taksi Konvensional (Plat kuning-red) kepada driver taksi online tepat di bawah Gerbang Kampung Tua Telaga Punggur,” ucap Fian saat dihubungi metrosidik.co.id via telepon seluler.
Kemudian, ia menyampaikan pihaknya telah memanggil masing-masing perwakilan dari taksi online dan perwakilan masyarakat kampung tua untuk mencari jalan supaya tak akan ada keributan dikemudian hari.
“Karena salah satu oknum driver online ada yang menyebutkan hal yang tak pantas terhadap Kampung Tua yang sempat terekam dalam video, sehingga tadi dari perwakilan Kampung Tua ada yang tak terima dan sempat melakukan aksi,” ujar Fian.
Fian menjelaskan dalam pertemuan antara taksi online dan perwakilan masyarakat kampung tua punggur di Polsek Nongsa lalu membahas titik penjemputan yang telah disepakati. Mereka sepakat agar Taksi Online diperbolehkan menjemput di penumpang dari Pelabuhan Punggur namun dengan titik penjemputan yang cukup jauh.
“Sudah saling memaafkan, kemudian ada pembahasan titik penjemputan penumpang bagi taksi online, untuk penjemputan oleh Taksi Online dilakukan di depan SMP 17 Punggur, yang lokasinya cukup jauh dari Pelabuhan, sedangkan kalau untuk pengantaran penumpang yang dilakukan oleh Taksi Online itu dibebaskan,” tambah Fian
Dengan demikian, pihak taksi online dan perwakilan masyarakat kampung tua telaga punggur sudah menyepakati bahwa kedepannya tak akan ada keributan kembali dan berjanji akan ikut menjaga kondusifitas di Kota Batam.
“Semoga ke depannya tak ada yang melanggar sehingga tak ada lagi keributan,” tutup Fian.
Pada pemberitaan sebelumnya, aksi dari driver taksi online dipicu oleh tindakan persekusi yang dilakukan taksi pangkalan terhadap seorang driver taksi online yang saat itu menjemput penumpang di kampung tua. Sedikitnya kurang lebih 100 anggota driver taksi online dari berbagai komunitas mendatangi markas taksi pangkalan (pelat kuning-red) itu.
Sehingga, suasana di lokasi pun sempat memanas, pertikaian nyaris terjadi di depan kampung tua telaga punggur. Dimana driver online yang sempat mencabut plang nama taksi pangkalan kampung tua sambil melontarkan kalimat yang tidak pantas yakni “ratakan kampung tua” dan membuat perwakilan masyarakat kampung tua telaga punggur tidak terima. Beruntung, aparat Polsek Nongsa Batam cepat turun dan memediasi pertikaian dua kubu tersebut.