Natuna, Metrosidik.co.id–Hikmat Aliansyah, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Natuna mengatakan, saat ini Demam Berdarah Dengue (DBD) sudah melanda sebagian masyarakat di Natuna.
Disampaikannya, saat ini telah ditemukan sebanyak 29 orang yang sudah terinfeksi. “Laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hingga sampai saat ini, bulan Februari sampai dengan Juni tahun 2019 telah ditemukan sebanyak 29 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue ) di wilayah kabupaten Natuna,” jelasnya, Jum’at, 28-06-2019.
Diketahui, penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegpty yang cendrung semakin luas penyebarannya hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. DBD merupakan penyakit yang cendrung mudah untuk meningkat jumlah kasusnya dan penyebarannya. Serta sering menimbulkan kejadian luar biasa dan kematian.
Dikatakannya, berdasarkan laporan tersebut, saat ini tidak tidak ada penderita yang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang banyak ditemukan di wilayah Kecamatan Bunguran timur.
Hikmat juga menjelaskan terkait proses penyebaran virus dan berkembanganya nyamuk Aedes Aegypti. “Lajunya penyebaran penyakit menular DBD (Demam Berdarah Dengue) di wilayah Kabupaten Natuna disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti . Fogging hanya memberantas nyamuk dewasa, tetapi tidak memberantas perindukan nyamuk/sarang nyamuk. Oleh karena itu peran masyarakat sangat penting, untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit semakin luas,” terangnya.
Hikmat menyebut, saat ini Dinas Kesehatan sudah melakukan fogging untuk sekitar rumah pasien yang terkena DBD melalui pihak Kecamatan. “Kita sudah sampaikan dan sudah dilakukan agar masyarakat melakukan gotong royong gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dengan cara 3 M, Menutup tempat tampungan air, Menguras bak mandi minimal seminggu sekali dan Mengubur barang-barang bekas yang bisa menjadi tempat perindukan nyamuk,” tuturnya.
Laporan: @fai