METROSIDIK.CO.ID, JAYAPURA — Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau Pemda dan masyarakat Lanny Jaya, Papua, mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang terjadi seperti embun beku, hujan es, dan angin kencang.
“Suhu udara di Lanny Jaya dapat lebih rendah karena perbedaan ketinggian antara Lanny Jaya dan Jayawijaya,” ucap Kepala Balai Besar Wilayah V Jayapura, Hendro Nugroho dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (5/8/2022).
Hendro mengatakan, berdasarkan analisis hujan Juni hingga I Juli, wilayah Lanny Jaya masuk dalam kategori menengah hingga rendah dengan curah hujan antara 25 – 75 mm/dasarian.
“Suhu udara minimum di Jayawijaya berkisar antara 12 – 15 derajat Celcius,” katanya.
Sebelumnya Pemda Kabupaten Lanny Jaya membenarkan empat warganya meninggal dunia akibat terdampak embun beku.
“Betul dua diantaranya anak-anak yang meninggal,” kata Sekretaris Daerah Lanny Jaya Tendien Wenda dalam perbincangan bersama Pro 3 RRI.
Dilaporkan, sebanyak 548 jiwa terdampak bencana embun beku tersebut. Terkait bencana itu, pihaknya menurunkan tim medis ke lokasi terdampak hujan es seperti Kampung Kuyawage, Lauren dan Jugu Nomba.
“Kami turunkan tim medis dan tenaga dokter ke tempat sasaran untuk membuktikan benar-benar meninggal karena wabah atau penyakit lain,” kata Tendien menjelaskan.
Menurutnya, korban meninggal dunia itu bukan karena kelaparan tetapi murni karena bencana. “Itu kan ada hujan asam yang turun menyebabkan mereka semua tanaman itu hangus terbakar lalu air-air juga yang diminum mentah menyebabkan sakit sampai meninggal,” ujarnya.
“Kami mendapat bantuan sembako dari Menteri Sosial dan kami turunkan ke lapangan dengan bantuan TNI/Polri dan ASN Lanny Jaya sampai ke tempat sasaran,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya akan mengantisipasi bencana embun beku di wilayahnya dengan bantuan dari BNPB. “Bantuan dari pusat dan pemerintah provinsi tetap kami terima untuk mengantisipasi masalah itu,” ujarnya.