JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Guna mencegah potensi penyebaran virus Corona (Covid-19), sebaiknya umat Khonghucu mengelar perayaan Imlek 2021 secara virtual. Hal ini sesuai dengan himbauan pemerintah agar masyarakat yang merayakan Imlek yang jatuh pada Jumat (12/2) ini sebaiknya dilaksanakan di rumah saja.
Penasehat Majelis Tao Indonesia (MTI) Andi Hakim,SH, menyatakan hal itu mengingat dimasa pandemi ini penyebaran virus Corona belum juga mereda. Untuk itu ia mengimbau agar seluruh umat Khonghucu dan etnis Tionghoa baik yang beragama Kristen, Katolik, Budha, Tao dll untuk merayakan Imlek 2572/2021 sebaiknya dilakukan secara virtual saja. Begitu juga dengan kebiasaan saling mengunjungi antara keluarga dan kerabat lebih baik ditunda dulu saja.
“Ya, memang perayaan Tahun Baru Imlek 2572 pada tahun ini harus berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, pergantian Tahun Tikus ke Tahun Kerbau kali ini masih berada dalam masa pandemi virus Corona (Covid-19) sehingga ada berbagai protokol kesehatan yang harus diterapkan, seperti mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan,” ucapnya.
Andi yang juga dikenal sebagai tokoh lintas etnis dan agama KRT AJM ini mengakui meski kemeriahan Imlek dengan berbagai pertunjukkan barongsai yang umum ditemui di pusat-pusat keramaian, serta saling berkunjung ke rumah sanak saudara tampaknya akan sulit terwujud pada Imlek tahun ini, tapi tidak menyurutkan semangat dalam kerukunan semua umat khususnya umat Konghucu.
Menurut Andi yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Persaudaraan Suhu-Suhu se Nusantara meskipun pada 13 Januari lalu, pemerintah sudah memulai proses vaksinasi, namun angka kasus harian Covid-19 masih tinggi dengan penambahan kasus baru positif lebih dari 10.000 kasus per harinya.
Andi sependapat dengan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin) Budi S. Tanuwibowo yang mengajak semua masyarakat Tionghoa untuk merayakan tahun baru Imlek dari rumah saja. Ia memastikan bakal mengikuti imbauan pemerintah dengan menggelar perayaan Imlek 2021 secara virtual.
Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait perayaan Imlek secara virtual.
Menurutnya, Matakin sejak awal telah memutuskan menggelar Imlek 2572 Kongzili yang jatuh tepat pada 12 Februari secara virtual. Sebab, katanya, selain berbakti kepada orang tua dan keluarga, Khonghucu juga mengajarkan untuk berbakti kepada bangsa dan negara.
Sedang Andi yang juga dikenal sebagai Ketua Predidium Forum Keluarga Paranormal dan Pengobat Indonesia (FKPPI) menyebutkan Imlek merupakan pribadi yang berkontemplasi kepada Sang Maha Pencipta dan bersilaturahmi.
“Mengingat hal tersebut, perayaan Imlek tahun ini bisa saja dilakukan secara langsung dengan cara virtual bersama keluarga,” ucap Advokat pendiri Himpunan Advokat Indonesia (HAPI) ini.
Ia selalu mengingatkan kepada umat Tao dan etnis Tionghoa untuk merayakan Imlek 2572/2021 yang bermanfaat bagi sesama manusia karena Imlek merupakan sudah menjadi tradisi dan budaya orang Tionghoa. Selain itu juga jangan menggelar pesta perayaan secara berlebih-lebihan. Lebih bagus suasana tersebut dijadikan sebagai momen berbagi, seperti bagi-bagi ‘angpao’ atau rezeki dan lainnya.
“Untuk itu saya ucapkan selamat menyongsong tahun baru China 2572/2021 dan memasuki shio kerbau yang diyakini sebagai hewan keberuntungan,” pungkasnya.
Sumber: