PURWOREJO, METROSIDIK.CO.ID — Sebuah video yang merekam detik-detik rumah warga ambruk gegara tanah gerak di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, viral di grup percakapan. Peristiwa dalam video itu terjadi di Desa Tegalsari, Kecamatan Bruno.
“Iya, itu video kejadian tadi sore di Desa Tegalsari, Kecamatan Bruno, yang direkam oleh warga,” kata Kepala BPBD Purworejo, Sutrisno, ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/1/2021).
Dalam video berdurasi 19 detik itu, terlihat sebuah rumah warga perlahan ambruk diiringi suara gemuruh dan kepulan debu berterbangan. Sesaat kemudian, bangunan itu rata dengan tanah bersama pekikan takbir dari warga.
Adapun rumah warga yang roboh rata dengan tanah diketahui ada dua bangunan yakni milik Zaenudi warga RT 07/ RW 02 dan Mad Yunus warga RT 08/ RW 02. Sementara belasan rumah lain di sekitarnya pun mengalami kerusakan karena lantai dan dinding retak. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu lantaran warga terdampak sebelumnya sudah diminta petugas dari BPBD Purworejo untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
“Warga agar berbesar jiwa dan sabar karena memang kejadian ini membuat kerugian material. Rumah sudah berapa roboh maka jangan mendekat dan jangan kembali ke rumah dengan alasan apapun karena sangat berbahaya,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, selama dua malam berturut-turut mengakibatkan tanah bergerak di sejumlah lokasi. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun dua rumah warga dilaporkan roboh, dan puluhan lainnya rusak.
“Karena hujan deras selama dua malam di wilayah Kecamatan Bruno menyebabkan adanya gerakan tanah, retakan lebar 1-5 cm sepanjang 50 m. Akibatnya ada 13 bangunan yang rusak dan sore ini ada dua rumah warga yang roboh,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Purworejo, Kusairi ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/1).
“Korban terdampak di desa ini ada 13 keluarga yang terdiri dari 38 jiwa. Mereka sudah mengungsi di tetangganya atau saudara,” imbuhnya.
Tak hanya di Desa Tegalsari, tanah bergerak juga terjadi di Desa Somoleter dan Kaliwungu Kecamatan Bruno, Desa Redin dan Kemiri Kecamatan Gebang, kemudian Desa Guntur dan Legetan Kecamatan Bener. Total puluhan rumah rusak akibat pergerakan tanah tersebut.
Hingga saat ini, petugas dari BPBD Purworejo masih terus melakukan assessment untuk mendata semua rumah warga yang terdampak tanah bergerak.
“Bantuan logistik sudah kami berikan kepada para pengungsi. Untuk kerusakan di seluruh desa data belum lengkap, rencana besok kita assessment dengan BNPB,” tutupnya.
Sumber: