Anambas, metrosidik.co.id–Seperti biasa di akhir tahun, pulau perbatasan Indonesia, Kabupaten Kepulauan Anambas dilanda musim angin kencang dan gelombang tinggi. Biasanya musim ini tiba antara bulan Desember hingga Februari.
Pada musim ini, biasanya beberapa barang sembako putus. Kapal kargo milik pengusaha setempat tidak dapat berlayar. Gelombang laut di musin itu diperkirakan mencapai 5 hingga 7 meter. Musim ini disebut warga musim utara.
Untuk kebutuhan sembako, Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi setempat berupaya melakukan monitoring dan ketersedian sembako di wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga dan menjaga ketersedian sembako di musim utara.
“Untuk saat ini keterdiaan sembako di Kabupaten Kepulauan Anambas, masih dalam keadaan kondusif dan aman,” sebut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman. Senin, 07 Oktober 2019.
Usman mengatakan, distributor sembako yang cukup besar di Kabupaten Kepulauan Anambas saat ini terdapat sebanyak 5 distributor dan cukup ketersediaannya.
Sementara itu, Usman menyebutkan barang yang mudah busuk, seperti sayur dan buah buahan, didatangkan dari Tanjungpinang menggunakan kapal fery.
“Beberapa hal barang sembako, seperti telur salah satunya yang mudah beresiko pecah, biasanya menggunakan kargo tol laut dari Jakarta dan juga beras minyak dan lain- lainnya,” jelasnya.
Laporan: Fai