Bengkayang-metrosidik.co.id–
Beberapa waktu yang lalu pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui Dodorikus.AP Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) menggelar Bursa Inovasi Desa Tahun 2019 bertempat di halaman Kantor Camat.Kecamatan Sungai Raya Kepulauan. Senin, 29 Juli 2019.
Bursa Inovasi Desa Kabupaten Bengkayang Klaster III
di ikuti Kecamatan Sungai Raya, Kecamatan Capkala, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kecamatan Lembah Bawang, Kecamatan Samalantan, Kecamatan Miterado dan 42 Desa. Dengan Peserta sekitar 150 orang.
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terus menggenjot Program Inovasi Desa (PID) yang dinilai bisa meningkatkan ekonomi sesuai dengan potensi desanya masing-masing (red).
Saat diwawancarai metrosidik Dodorikus.AP menjelaskan, Pemkab Bengkayang sangat mendukung program inovasi desa. Bursa inovasi desa bisa menemukan program perencanaan pembangunan dengan metode baru yang mana selama ini. tidak kita pikirkan ada di tempat kita, “Adapun yang sudah berjalan ditempat lain tentunya, dengan ada nya inovasi desa boleh kita mengambil satu contoh program yang sudah berjalan yang diterapkan ditempat lain, “jelasnya.
Komitmen Pemkab Bengkayang terhadap kegiatan inovasi desa mendukung sepenuhnya. Walaupun nantinya, “Katakanlah idak lagi dibiayai oleh pemerintah pusat namun melalui program pertemuan kepala desa bisa saja kita buat konsef seperti ini lagi, artinyak kita bisa panjangkan program program inovasi saat pertemuan kepala desa misalnya rapat kerja kepala desa, kita tampilkan lagi dan kita sepakatkan lagi dalam program-program perencanaan pembangunan desa, sebelum masuk dalam RKPEDES dan APBEDES bisa kita kirimkan melalui kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkayang,” artinya kita buat daftar pembangunan dan kita harapkan masuk ke desa, agar nantinya bisa di ambil oleh desa untuk diterapkan di anggaran APBEDES,” cetusnya.
Tingkat keberhasilan Inovasi Desa Kabupaten Bengkayang Dodorikus.AP menyebutkan, titik keberhasilannya pada tahun 2018 kurang lebih 60% desa yang mengambil kartu inovasi desa. Artinya, komitmen inovasi desa ini, memang kita harapkan semuanya bisa setarap di desa walaupun memang akhirnya masih ada beberapa kendala trekait penerapan regulasi yang harus kita sempurnakan supaya nama kegiatan ini bisa masuk dalam Kode Rekening Keuangan Desa. Pada tahun ini, kita sesuaikan antara judul pembangunan itu sendiri dengan Kode Rekening yang wajib kita masukan dalam keungan desa.60% keberhasilan inovasi desa pada tahun 2018. Dodorikus.AP menyebutkan, rata-rata yang banyak mengambil kegiatan Inprasruktur, untuk mendukung bidang pertanian, olah raga dan wisata desa. Ada tiga item yang agak dominan dipilih oleh desa. Sekarang kita lihat dari daftar menu ada sedikit pengurangan menu yang lalu namun ada beberapa menu baru yang belum kita lihat, tapi inovasi desa yang sudah diterapkan desa lain di Indonesia,” jelasnya.
Disinggung terkait home industri peran serta PKK di inovasi desa Ia menjelaskan, “Sebenar nya usaha kegiatan PKK yang bisa masuk dalam bursa inovasi cukup banyak, salah satunya pelatihan mengelola limbah dari lidi pelepah kelapa Sawit, lidi dari pelepah kelapa Sawit diolah menjadi bentuk piring itu suatu hal kraktif menjadi inovasi, mengolah sesuatu tidak berguna menjadi berguna,” ungkapnya.
Ada beberapa tempat di Pulau Jawa, sangat banyak dengan penuh kreaktifitas. Tetapi, di daerah kita jarang. Oleh kernanya di Klaster III kali ini ada kerajinan yang di tampilkan, siapa tau ada desa lain yang melatih diri untuk bisa memfaatkan limbah lidi kelapa Sawit, lidi kelapa, lidi Sagu dan lidi Nipah,” jelasnya.
Laporan:Yulizar