METROSIDIK.CO.ID,MEDAN — Kasus pasien meninggal akibat tabung oksigen diduga kosong di RSUD Pirngadi memasuki babak baru. Ombudsman Perwakilan Sumatera Utara (Sumut) menyatakan ada dugaan maladministrasi dalam kasus ini.
Kasus ini berawal adanya sebuah video yang menunjukkan ‘tabung oksigen kosong‘ di RS Pirngadi. Kasus ‘tabung oksigen kosong‘ itu dinarasikan diberikan kepada seorang pasien yang tengah membutuhkan bantuan oksigen hingga pasien itu tidak tertolong.
Seorang pasien perempuan dalam video itu disebutkan bahwa nyawanya tak tertolong lantaran terlambat mendapatkan pasokan oksigen. Suara dalam video terdengar seorang yang memarahi suster. Dia marah karena tabung oksigen dinilai kosong.
“Tabung kosong ini, tabung kosong, nggak ada tekanan. Ini suster, ini yang buat ini nggak diperiksanya,” kata suara dalam video.
Ombudsman kemudian turun tangan dalam kasus itu. Ombudsman meminta Pemko Medan untuk melakukan perbaikan karena adanya maladministrasi.
“Jadi dalam LAHP tersebut ada beberapa poin penting yang menurut kami yang harus dilakukan oleh terlapor RS Pirngadi ataupun Pemko Medan. Kami menemukan maladministrasi dalam kasus dugaan kasus meninggalnya pasien yang diduga akibat tabung oksigen tersebut,” kata Kepala Ombudsman Sumut Abyadi Siregar di Medan, Jumat (11/6/2021).
Maladministrasi itu, kata dia, terkait kalibrasi peralatan medis. Abyadi menyebut regulator tabung oksigen di RS Pirngadi tidak pernah dikalibrasi sejak 2018.
“Kami melihat ini konteks peralatan medis yang hasil pemeriksaan kami bahwa ternyata memang tidak pernah dilakukan kalibrasi atau uji terhadap regulator atau flow meter tabung oksigen yang digunakan sejak 2018 sampai 2021. Tahun 2021 memang sudah diajukan proses pengujian kalibrasi, tapi item tentang regulator atau flow meter itu nggak ada item-nya,” sebut Abyadi.
Pemko Medan disarankan agar segera memperbaiki masalah itu. Abyadi menyebut RS Pirngadi harus berbenah untuk keselamatan pasien.
“Ini menjadi penting. Karena apa, karena bahwa kalibrasi atau uji alat kesehatan ini salah satu unsur penting dalam keselamatan pasien. Kita sampaikan saran ke Pemko Medan untuk melakukan proses perbaikan ini ke depan,” ucap Abyadi.