Ratusan Driver Online Kepung Bandara Hang Nadim, Protes Arogansi Dispatcher Grab

Ratusan driver online roda dua dan roda empat memadati pintu keluar Bandara Internasional Hang Nadim, Sabtu (23/8/2025). Foto : Metrosidik.co.id

Metrosidik.co.id, Batam – Ratusan driver online roda dua dan roda empat memadati pintu keluar Bandara Internasional Hang Nadim, Sabtu (23/8/2025). Aksi ini dipicu insiden sehari sebelumnya, ketika seorang dispatcher Grab yang bertugas di area bandara membatalkan pesanan penumpang secara sepihak melalui ponsel.

Insiden tersebut sontak memicu gelombang protes, karena dianggap merugikan para driver online yang selama ini menggantungkan rezekinya dari order di kawasan bandara.

“Teman-teman merasa marah sekaligus resah. Tindakan itu kami nilai sebagai bentuk arogansi, seolah-olah driver online tidak punya hak mencari nafkah di bandara,” tegas Widjaya, Penasehat Aliansi Driver Online Batam (ADOB), kepada wartawan di lokasi aksi.

Komunikasi Mandek, Situasi Makin Panas

Widjaya menuturkan, sehari sebelum aksi, dirinya sempat berkomunikasi dengan perwakilan Grab Batam. Namun, jawaban yang disampaikan justru memperburuk keadaan.

“Kemarin kawan-kawan sudah datang ke kantor Grab. Saya tidak hadir langsung, tapi komunikasi via telepon dengan saudara Riyo Ahmad dari Grab Batam. Yang bikin panas, dia malah menyebut layanan roda dua juga di-lock di area bandara. Padahal tidak ada aturan resmi seperti itu. Pernyataan itu jelas memicu kemarahan,” ujarnya.

Ratusan driver yang sudah menunggu lebih dari empat jam di lokasi pun makin kecewa ketika pihak Grab Batam tak kunjung hadir, meski sudah diminta langsung oleh kepolisian.

“Kami sudah tunggu berjam-jam, tapi tidak ada satu pun dari Grab yang datang. Kalau tidak berani mewakili perusahaan, jangan kerja di Grab. Itu yang bikin kawan-kawan benar-benar kecewa,” ucap Widjaya dengan nada geram.

Bandara Turun Tangan, Dispatcher Grab Minta Maaf

Situasi yang sempat memanas akhirnya mereda setelah pihak pengelola bandara turun tangan. Bambang Supriyono, VP Services Airport Hang Nadim Batam, bersama aparat Polsek Bandara menemui massa untuk meredam ketegangan.

Baca juga  Usai Berkunjung KeTarempa, Wantanas RI Sambangi Pulau Telapan

“Kami berterima kasih kepada rekan-rekan driver karena tetap menjaga kondusifitas. Persoalan ini akan kami laporkan ke pimpinan, dan dalam waktu dekat kita duduk bersama semua pihak untuk mencari solusi,” kata Bambang.

Sementara itu, sosok yang menjadi pemicu kemarahan driver, yakni Rahman, dispatcher Grab Bandara, akhirnya menyampaikan permintaan maafnya secara terbuka.

“Kami mengakui adanya kekeliruan. Atas nama pribadi maupun sebagai bagian dari Grab, saya memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh rekan driver, baik roda dua maupun roda empat. Kami pastikan hal ini tidak akan terulang lagi,” ucap Rahman.

 

Tiga Tuntutan Utama ADOB

Dalam kesempatan itu, Aliansi Driver Online Batam (ADOB) menyampaikan sejumlah tuntutan yang dianggap mendesak:

1. Kepastian titik jemput resmi untuk layanan roda dua di Bandara Hang Nadim.

2. Transparansi dan keadilan akun transportasi online bandara, yang dinilai masih timpang.

3. Investigasi dugaan permainan akun oleh oknum tertentu di area bandara.

“Yang kami minta sederhana: sistem yang adil dan transparan. Jangan ada lagi driver atau penumpang yang dirugikan,” pungkas Widjaya.

ADOB menegaskan akan terus mengawal isu ini sampai ada solusi konkret dari pihak Grab maupun pengelola bandara.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait