Tiang Jembatan SP Patah Tersenggol, Kualitas Pengelasan Perlu Diuji

Saat proses pengangkatan tiang pancang baja yang patah

METROSIDIK.CO.ID, ANAMBAS,– Pada akhir pekan lalu sebuah tiang pancang baja jenis steel pile patah setelah tersenggol tongkang. Tiang tersebut merupakan bagian konstruksi bangunan jembatan Selayang Pandang di Kelurahan Tarempa yang sedang dikerjakan oleh PT. Ganesha Bangun Riau Sarana (GBRS). Proyek jembatan penghubung ini menelan anggaran sebesar 77 miliar.

General Superintendent PT. Ganesha Bangun Riau Sarana, Ardi Lapiza membenarkan peristiwa itu. “Kejadiannya pada hari Minggu. Saat itu sedang dalam pengerjaan dihantam tongkang. Itu patah karena posisi tiang masih berdiri sendiri,” terang dia Selasa, 18/5/21.

Tiang bernomor P82 tersebut patah pada bagian sambungan pengelasan. Pihak kontraktor mengklaim kekuatan tiang tidak begitu kokoh jika belum dipasang Girder (balok beton).

Iya menyebut, setelah pengerjaan, nantinya setiap sambungan yang berada di atas permukaan air akan dipasang Jaket Bolted System. Jaket Bolted System merupakan lapisan yang akan melindungi bagian kontruksi tiang.

Menanggapi kejadian itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kepulauan Anambas, Andyguna K. Hasibuan telah melakukan rapat bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). “Informasi yang saya peroleh itu patah di bagian las. Cuma untuk terkait kualitas las, nanti dapat kita tanyakan sama PPTK. Ini juga menjadi catatan kita nanti ,” katanya.

Dikatakannya, selanjutnya PU akan duduk bersama mencari metode untuk memasang kembali tiang yang telah patah. “Nanti terkait penangananya akan didiskusikan, apakah kita cabut, apakah kita las dalam air, ataupun kita pancang ulang,” terang dia.

“Terkait kualitas las dan sertifikasi tukang las nanti akan saya tanyakan kembali. Akan tetapi secara kasat mata saat dilapangan pengerjaan sudah sesuai dengan prosedur.” tambah dia.

Seorang ahli kontruksi yang enggan disebutkan namanya memberikan tanggapan kepada metrosidik. Menurutnya, ada beberapa point yang harus diperhatikan Dinas PUPR, apalagi soal tiang patah pada bagian pengelasan.

Baca juga  Fraksi PAN Jelaskan Alasan Walk Out dari Paripurna APBD-KKA 2021

“Patah pada bagian las ada beberapa kemungkinan. Pengerjaan las dilakukan oleh orang yang tidak profesional sehingga menghasilkan kualitas las yang kurang baik. Untuk itu dalam pekerjaan ini harus dilakukan oleh orang yang berkompetensi sertifikasi,” jelasnya.

Kemudian, bahan las, baik besi dan kawat lasnya harus sesuai spek. “Kalau disenggol tongkang aja jatuh bagaimana dengan angin utara yang kuat.”

Menurutnya, yang harus segera dilakukan adalah mengecek kembali kualitas pengelasan serta berpedoman kepada perencanaan pengerjaan proyek. Ia memberikan contoh pada tiang-tiang yang sudah dilakukan penyambungan.

“Tang-tiang itu memang sudah dilapisi dengan cat hitam (coating), tetapi bagaimana cat yang terkelupas selama perjalanan, apalagi ini air asin. Apakah tidak ada perlindungan setelahnya?,” tanya dia.

*Fitra

jasa website rumah theme

Pos terkait