Legislator: Pemerintah Perlu Percepat Bangun Jaringan Gas, Antisipasi Kenaikan Elpiji 3 Kg

Legislator Pemerintah Perlu Percepat Bangun Jaringan Gas, Antisipasi Kenaikan Elpiji 3 Kg
Warga memeriksa meteran gas yang terpasang melalui program (Foto: Wahdi Septiawan)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari menyatakan pemerintah perlu mempercepat pembangunan jaringan gas sebagai upaya mengantisipasi dampak kenaikan harga Elpiji non subsidi di tengah masyarakat.

Diah Nurwitasari dalam rilis di Jakarta, Jumat 15 April 2022, mengemukakan bahwa kenaikan harga Elpiji non subsidi telah mengakibatkan pergeseran pola konsumsi di masyarakat.

โ€œTelah terjadi pergeseran dari masyarakat terkait penggunaan Elpiji non subsidi. Karena kenaikan harga Elpiji non subsidi, sehingga membuat masyarakat beralih menggunakan Elpiji subsidi. Ini perlu diperhatikan secara detail oleh pemerintah,” tegas Diah.

Diah juga menegaskan bahwa pada saat ini, lapisan masyarakat sudah mengalami perubahan.

Baca juga  Soal Utang BUMN Capai Rp851 Triliun, DPR: Tidak Menjadi Masalah

Hal itu, ujar dia, terlihat dari adanya pergeseran dari kondisi ekonomi masyarakat menengah saat pandemi, membuat masyarakat menengah sangat kesulitan.

Untuk itu, guna memenuhi kebutuhan energi gas yang terus meningkat, Diah mendorong pemerintah untuk mempercepat perkembangan pelaksanaan jaringan gas di seluruh wilayah.

โ€œPotensi gas alam Indonesia sangat besar. Hal ini perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah. Oleh sebab itu, perlu ditopang oleh kebijakan yang progresifโ€, paparnya.

Terkait jaringan gas, sebelumnya PT PGN Tbk menyatakan pihaknya memiliki kemampuan mendukung proses transisi energi melalui ketersediaan pasokan gas dan infrastruktur yang matang sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih menuju emisi nol pada 2060.

[irp

Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengatakan dalam jangka pendek PGN akan terus memperkuat pembangunan infrastruktur dan meningkatkan sumber pasokan gas bumi.

Langkah ini sangat strategis mengingat potensi kebutuhan gas bumi di masa depan akan semakin besar. Salah satunya terkait dengan kebijakan bauran energi baru terbarukan (EBT) hingga 23 persen pada 2025.

“Sebagai proses dari rencana penguatan bisnis tersebut, PGN telah mengintegrasikan infrastruktur di Sumatera bagian utara dan tengah, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur untuk meningkatkan keandalan dan fleksibilitas penyaluran gas ke seluruh segmen pasar. Pembangunan infrastruktur yang semakin terintegrasi ini akan menjadi prioritas utama PGN,” jelas Haryo Yunianto.

 

jasa website rumah theme

Pos terkait