Mantan Wasekjen Demokrat Sebut Kepemimpinan AHY Sarat Pencitraan dan “Playing Victim”

Mantan Wasekjen Demokrat Sebut Kepemimpinan AHY Sarat Pencitraan dan “Playing Victim”
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berjalan usai memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.(ANTARAFOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

JAKARTA, METROSIDIK.CO.ID — Mantan Wasekjen Partai Demokrat Muhmmad Darmizal menilai kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sarat dengan pencitraan dan cenderung playing victim.

Karena itu ia menilai wajar jika sebagian kader Demokrat gerah dan menggulirkan isu Kongres Luar biasa (KLB) untuk menggeser AHY dari kursi ketua umum.

“Playing victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai,” kata Darmizal sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (9/2/2021).

Ia juga menyoroti banyaknya kader yang instan dan langsung bergabung ke Demokrat tanpa merasakan susahnya membangun partai.

Ia khawatir jika kepengurusan saat ini bertahan maka perolehan suara Demokrat di Pemilu 2024 akan semakin menurun dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya.

Darmizal menyatakan di Pemilu 2004, perolehan suara partai Demokrat di bawah kepemimpinan Ketua Umum Subur Budhisantoso sebesar 7,3 persen.

Pada Pemilu 2009 suara Demokrat kala dipimpin Hadi Utomo perolehan suara Demokrat sebesar 20,7 persen.

Namun saat Pemilu tahun 2014, suara Demokrat di bawah kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun menjadi 11 persen.

Kemudian di Pemilu 2019 di saat kepemimpinan masih dipegang SBY, perolehan suara Demokrat tersisa hanya sekitar 7 persen saja,

Ia mengatakan fenomena itu membuat para senior yang sudah sejak awal membesarkan partai di pusat dan di daerah khawatir akan masa depan Demokrat di Pemilu 2024.

 

jasa website rumah theme
Baca juga  Yusril Kuasa Hukum Demokrat Kubu Moeldoko, Gugat AD/ART Minta Bantuan Fahri Bachmi

Pos terkait