“Di depannya ia melihat jurang. Akhirnya ia belok kiri, sebab jalan tersebut bagus dan banyak lampu-lampu,” ujar Asep kepada Kompas.com, Minggu (14/2/2021).
Padahal, kata Asep, jurang yang dilihat sang sopir tersebut merupakan jalan utama menuju Tasikmalaya.
Sementara jalan bagus yang diambil tersebut justru gelap dan penuh semak-semak serta bebatuan.
“Memang kalau dia lurus itu bisa ke Tasikmalaya. Mungkin karena ia lelah atau apa, akhirnya ia melihat jurang di depannya. Dia waktu itu belok kiri. Dia juga tidak terasa kalau jalan dilaluinya itu semak-semak dan penuh batu,” kata Asep.
Meskipun demikian, dikatakan dia, kejadian yang dialami Enjang tersebut bukan kali pertama di daerah tersebut.
Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah terjadi dan di lokasi itu memang sering terjadi kecelakaan.
Untuk itu, ia menyarankan agar setiap pengendara yang melintasi kawasan tersebut untuk lebih berhati-hati dan selalu berdoa.
“Intinya harus banyak-banyakin doa lah (istighfar). Kalau misalnya mesin rem sudah panas, mending perjalanan dihentikan dan juga hati-hati,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Urusan Sub Bagian Humas Polres Majalengka Aipda Riyana mengatakan, saat kejadian itu kondisi cuaca diketahui sedang hujan dan berkabut.
Pengemudi mobil yang tersesat di hutan itu diketahui juga tidak mengenal medan.
Ketika mendapat informasi dari warga ada mobil yang tersesat tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi kepada pengemudi dan penumpang.
“Saat itu anggota piket jaga Polsek Cingambul mendapatkan informasi dari masyarakat adanya kejadian kendaraan mobil yang tersesat tersebut. Akhirnya sekitar pukul dua dini hari tadi berhasil dievakuasi,” kata Riyana.
“Penumpang beserta pengemudinya dievakuasi menuju rumah salah satu warga di lokasi tersebut. Semuanya selamat dievakuasi warga dan polisi. Sementara kendaraannya masih di lokasi kejadian,” tambahnya.
Sumber:ย 
